Pages

6.15.2013

Review Film "Carnage"

Gambar
Sinopsis cerita yang dimuat dalam film Carnage sangatlah sederhana. Film yang berudarasi kurang lebih 50 menit ini cocok ditonton untuk para orang tua. Berlatar belakang di lokasi sebuah apartemen di kota New York, Amerika Serikat.
        Film “Carnage” berkisah tentang dua pasangan suami istri yang bertemu untuk berunding usai kedua putra mereka terlibat dalam perkelahian di sekolah. Sayangnya, pertemuan yang digelar untuk mengatasi masalah anak mereka itu justru berakhir dengan bencana. Kedua pasang suami-istri itu saling menyalahkan kemampuan pasangan lain dalam mendidik anak mereka. Tak hanya itu, pertikaian tersebut akhirnya justru memicu masalah dalam kehidupan rumah tangga mereka sendiri. Sebuah pertengkaran yang mengharuskan salah satu anak harus dibawa ke ruang gawat darurat dan kehilangan dua buah giginya.
Orangtua dari anak yang menjadi korban, Michael Longstreet (John C. Reilly) dan Penelope (Jodie Foster), merasa perlu untuk mengundang orang tua dari anak yang menjadi pelaku pemukulan, Alan Cowan (Christoph Waltz) dan Nancy (Kate Winslet) ke apartemen mereka dan membicarakan resolusi terbaik yang dapat diambil dalam menengahi pertengkaran kedua putra mereka. Layaknya orang dewasa, keempat karakter tersebut membicarakan masalah mereka dengan penuh perhatian terhadap anak-anak mereka, hingga akhirnya diskusi tersebut memanas dan kedua pasangan tersebut justru terlibat dalam adu argumen mengenai cara membesarkan anak, masalah pernikahan mereka dan perdamaian dunia.

Gambar

              Film yang ditampilkan oleh keempat aktor dan aktris brilian tersebut telah di setting secara detail oleh pengarahan yaitu Roman Polanski yang begitu jeli dalam mempertahankan ritmen penceritaan dan menjaga intensitasnya sehingga Carnage dapat tampil menarik walaupun hanya menampilkan empat karakter dan satu lokasi cerita.
               Yang menjadi pusat perhatian bukan pada anaknya yang bertengkar, karena itu hanya di awal saja. Tetapi yang sangat penting yaitu  peran orang tuanya. Dan memang penampilan kedua anak tersebut hanya ada di pembukaan film dan di akhir film saja.

Karakteristik pemain :

1. Jodie Foster bermain baik sekali dalam memerankan tokoh tersebut. Ekspresi wajah dan sorot mata serta mimik saat menangis sangat bagus sekali. Dalam hal meluapkan kemarahannya juga tampak meyakinkan seolah-olah sedang berada dalam kondisi yang sangat terpuruk.

2. John C Reilly juga bermain bagus sebagai seorang yang ingin mendamaikan. Sosok wajahnya pas sekali dengan karakter seorang ayah dari kelas sosial yang biasa saja serta pekerjaannya adalah berjualan alat-alat rumah tangga.

3. Kate Winslet tidak kalah bagusnya dalam berperan menjadi seorang broker dengan tampilan pakaian yang modis dan dandanan yang menunjukkan kelasnya. Sikap dan penampilannya palsu untuk menunjukkan status sosialnya.

4. Christoph Waltz juga bermain bagus sebagai seorang pengacara yang banyak berhubungan dengan kliennya melalui handphone. Tiada hari tanpa handphone. Bahkan saat makan pun dibarengi dengan ngobrol di handphone. Begitu handphonenya rusak maka langsung down kondisinya.

Latarbelakang peristiwa ini memang terjadi hanya disebuah apartement saja misalnya ruang tamu, lorong lift, kamar mandi. Sedangkan pemainnya hanya ada empat orang. Sehingga bisa membuat anda bosan dan menganggap film ini jelek. Menurut saya cerita inti film ini bisa menimalisir masalah yang ada. Pesan yg ingin disampaikan film ini cukup baik dan bagus, karena begitu penting. Kualitas aktor dan aktris juga tak perlu diragukan lagi yang sudah sering main di hollywod.

Pesan yang ingin disampaikan dalam film ini jangan hanya mengandalkan emosi saja dan jangan mengejek sesama manusia. Point yang ditekankan dalam film ini kita jangan pernah menyalahkan orang lain tapi lihat lah diri kita sendiri, apakah kita pantas menyalahkan orang lain, atau tidak. Benahi dulu sifat masing2 setiap individu agar menjadi sifat yang baik dan ramah. Selesai kan masalah dengan ketanangan hati. Karakteristik orang tua juga dalam film tersebut, walaupun sudah menjadi orangtua namun suatu saat bila sedang bertengkar maka akan terlihat sifat kekanak-kanakannya. Dan satu lagi, yang namanya anak-anak bila bertengkar hari ini maka esok harinya akan berteman lagi sebagimana mestinya. Hal tersebut ditampilkan pada akhir film. Beda dengan orang tua, apabila bertengkar ujung ujungnya pasti akan selalu bertengkar dan saling cekcok satu sama lain.

0 comments:

Post a Comment