Sinopsis cerita yang dimuat dalam film Carnage sangatlah sederhana.
Film yang berudarasi kurang lebih 50 menit ini cocok ditonton untuk para
orang tua. Berlatar belakang di lokasi sebuah apartemen di kota New
York, Amerika Serikat.
Film “Carnage” berkisah tentang dua pasangan suami istri yang bertemu
untuk berunding usai kedua putra mereka terlibat dalam perkelahian di
sekolah. Sayangnya, pertemuan yang digelar untuk mengatasi masalah anak
mereka itu justru berakhir dengan bencana. Kedua pasang suami-istri itu
saling menyalahkan kemampuan pasangan lain dalam mendidik anak mereka.
Tak hanya itu, pertikaian tersebut akhirnya justru memicu masalah dalam
kehidupan rumah tangga mereka sendiri. Sebuah pertengkaran yang
mengharuskan salah satu anak harus dibawa ke ruang gawat darurat dan
kehilangan dua buah giginya.
Orangtua dari anak yang menjadi korban, Michael Longstreet (John C.
Reilly) dan Penelope (Jodie Foster), merasa perlu untuk mengundang orang
tua dari anak yang menjadi pelaku pemukulan, Alan Cowan (Christoph
Waltz) dan Nancy (Kate Winslet) ke apartemen mereka dan membicarakan
resolusi terbaik yang dapat diambil dalam menengahi pertengkaran kedua
putra mereka. Layaknya orang dewasa, keempat karakter tersebut
membicarakan masalah mereka dengan penuh perhatian terhadap anak-anak
mereka, hingga akhirnya diskusi tersebut memanas dan kedua pasangan
tersebut justru terlibat dalam adu argumen mengenai cara membesarkan
anak, masalah pernikahan mereka dan perdamaian dunia.
Film yang ditampilkan oleh keempat aktor dan aktris brilian tersebut
telah di setting secara detail oleh pengarahan yaitu Roman Polanski yang
begitu jeli dalam mempertahankan ritmen penceritaan dan menjaga
intensitasnya sehingga Carnage dapat tampil menarik walaupun hanya
menampilkan empat karakter dan satu lokasi cerita.
Yang menjadi pusat perhatian bukan pada anaknya yang bertengkar,
karena itu hanya di awal saja. Tetapi yang sangat penting yaitu peran
orang tuanya. Dan memang penampilan kedua anak tersebut hanya ada di
pembukaan film dan di akhir film saja.
Karakteristik pemain :
1. Jodie Foster bermain baik sekali dalam memerankan tokoh tersebut.
Ekspresi wajah dan sorot mata serta mimik saat menangis sangat bagus
sekali. Dalam hal meluapkan kemarahannya juga tampak meyakinkan
seolah-olah sedang berada dalam kondisi yang sangat terpuruk.
2. John C Reilly juga bermain bagus sebagai seorang yang ingin
mendamaikan. Sosok wajahnya pas sekali dengan karakter seorang ayah dari
kelas sosial yang biasa saja serta pekerjaannya adalah berjualan
alat-alat rumah tangga.
3. Kate Winslet tidak kalah bagusnya dalam berperan menjadi seorang
broker dengan tampilan pakaian yang modis dan dandanan yang menunjukkan
kelasnya. Sikap dan penampilannya palsu untuk menunjukkan status
sosialnya.
4. Christoph Waltz juga bermain bagus sebagai seorang pengacara yang
banyak berhubungan dengan kliennya melalui handphone. Tiada hari tanpa
handphone. Bahkan saat makan pun dibarengi dengan ngobrol di handphone.
Begitu handphonenya rusak maka langsung down kondisinya.
Latarbelakang peristiwa ini memang terjadi hanya disebuah apartement
saja misalnya ruang tamu, lorong lift, kamar mandi. Sedangkan pemainnya
hanya ada empat orang. Sehingga bisa membuat anda bosan dan menganggap
film ini jelek. Menurut saya cerita inti film ini bisa menimalisir
masalah yang ada. Pesan yg ingin disampaikan film ini cukup baik dan
bagus, karena begitu penting. Kualitas aktor dan aktris juga tak perlu
diragukan lagi yang sudah sering main di hollywod.
Pesan yang ingin disampaikan dalam film ini jangan hanya
mengandalkan emosi saja dan jangan mengejek sesama manusia. Point yang
ditekankan dalam film ini kita jangan pernah menyalahkan orang lain tapi
lihat lah diri kita sendiri, apakah kita pantas menyalahkan orang lain,
atau tidak. Benahi dulu sifat masing2 setiap individu agar menjadi
sifat yang baik dan ramah. Selesai kan masalah dengan ketanangan hati.
Karakteristik orang tua juga dalam film tersebut, walaupun sudah menjadi
orangtua namun suatu saat bila sedang bertengkar maka akan terlihat
sifat kekanak-kanakannya. Dan satu lagi, yang namanya anak-anak bila
bertengkar hari ini maka esok harinya akan berteman lagi sebagimana
mestinya. Hal tersebut ditampilkan pada akhir film. Beda dengan orang
tua, apabila bertengkar ujung ujungnya pasti akan selalu bertengkar dan
saling cekcok satu sama lain.
0 comments:
Post a Comment