Pages

Nikmatnya Surga Yang Tersembunyi

Bakmi Jawa, makanan enak murah meriah yang jarang ditemui orang

test

test

Herawati, Sang Penari Jalanan

Kisah inspiratif dari seorang Herawati dalam menjalani kehidupannya

Korea Dan Budayanya

Gambaran ringkas mengenai Korea dan budayanya

Chocolate Blackpepper "Chibe"

Coklat dengan sensasi cita rasa berbeda

3.24.2013

Cerita Pendek : "Teamwork"



Dalam sebuah perusahaan ternama di Indonesia, terdapat seorang pria yang memiliki sebuah peranan penting dalam perusahaan tersebut atau seorang pimpinan perusahaan yang bernama Reno. Dia memiliki sifat yang angkuh, cerdas, perfeksionis, dan sombong. Dia sangat dibenci oleh semua bawahannya. Tidak ada bawahannya yang tidak dimarahi olehnya setiap hari. Masalah sepele dan sekecil apapun menjadi masalah besar. Dia ingin semuanya sempurna. Banyak bawahan yang dipecat olehnya karena hanya masalah kecil. Oleh karena itu, banyak sekali orang yang membencinya, bahkan ada juga yang ingin melampiaskan kemarahan mereka dengan membunuhnya.
Pada suatu hari, di perusahaan itu sedang menjalankan sebuah proyek besar, sehingga Reno harus menghabiskan waktunya hingga tengah malam untuk menyelesaikan dan memeriksa seluruh pekerjaan kantor dan saat itu kondisi kantor sangat sepi karena sudah larut malam. Malam itu tinggal dia dan salah satu stafnya yang bernama Rio yang masih berada dikantor.Terdengar dengan jelas suara jam yang berdetik. Jam sudah menunjukan pukul 1 malam. Akhirnya pekerjaan pun telah diselesaikan, dia memutuskan untuk segera berbegas pulang. Jasnya dia pakai dan bergegas keluar ruangan. Ketika itu suasana di kantor pada tengah malam sangat mencekam, dan sangat redup akan cahaya. Dia menghampiri meja Rio yang sedang lembur juga, tetapi ternyata mejanya sudah kosong dan sudah rapi, itu menandakan bahwa Rio sudah terlebih dahulu pulang. Dia kembali berjalan menuju ke luar gedung. Ketika dia melangkah berjalan menelusuri lorong, terdegar langkah lainnya yang seperti sedang mengikuti. Dia mempercepat langkahnya, dan terdengar langkah yang mengikuti pun turut mempercepat. Dia mulai gelisah, keringat bercucuran. Dia berhenti sejenak memperhatikan sekitarnya. Dia terkejut ternyata terdapat seseorang yang berada dihadapannya dari kejauhan yang terlihat seperti sedang mengeluarkan suatu benda dari dalam bajunya. Dia terkejut dan bergegas lari karena dia melihat bayangan sebuah pisau daging di tembok. Dia lari dan orang itu pun juga lari menghampirinya. Dia pun terjatuh, dan orang itu semakin dekat menghampiri. Semakin dekat dan semakin dekat lagi menghampiri, dan ternyata itu adalah Rio yang ternyata belum pulang dari kantor yang sedang membawa  sebuah pulpen dan sebuah amplop yang dipegang bersamaan yang terlihat dibayangan seperti sebuah pisau kotak untuk mencincang daging. Rio pun menolong dia dan meminta maaf karena mengagetkannya, dia hanya ingin menyampaikan sebuah pesan memo yang dititipkannya oleh sekretarisnya yang berisi pesan penting untuk atasannya dari rekan bisnisnya. Dia pun memaki bawahannya, Rio pun hanya bisa menundukan kepalanya. Akhirnya Rio pun segera meminta ijin untuk pulang terlebih dahulu. Akhirnya Reno pun melanjutkan langkahnya untuk pulang. Akan tetapi ternyata masih ada langkah kaki yang mengikutinya. Dia mengira bahwa itu adalah bawahannya yang tadi, dia pun mulai marah – marah kembali dan ternyata itu bukanlah bawahannya, Rio. Ada seseorang yang ingin membunuhnya dengan menggunkan pisau daging. Dia berlari dan orang itu terus mengejarnya, dan dia terjatuh lagi. Dia tidak bisa berbuat apapun. Ketika pisau itu akan ditebaskan orang yang ingin membunuhnya itu, tiba – tiba ada seseorang yang menendang orang itu, dan orang yang menendang itu adalah Rio yang tadi dia marahi. Rio mencoba menolong atasannya, dan pembunuh itu pun berhasil melarikan diri.
Berkat kejadian itu, dia sangat berterima kasih kepada Rio dan semenjak kejadian itu, dia sadar atas perlakuannya selama ini kepada para bawahannya. Dan saat itu dia berubah menjadi seseorang yang lebih ramah, dan tidak pernah memarahi bawahannya lagi. Sebenarnya orang yang ingin membunuh itu merupakan teman dari Rio, dan pembunuh itu adalah rekan kerja Rio sekaligus anak buah dari Reno sendiri.  Rio dan temannya berencana ingin membuatnya sadar, tidak bermaksud untuk membunuh sebenarnya. Dan semua ini hanyalah sebuah sekenario yang dibuat untuk merubah perilaku seseorang menjadi lebih baik lagi.

3.17.2013

Suket Yang Perkasa




Saya akan membahas mengenai masterpiece film pendek lainnya dari bapak Syaiful Halim yang kali ini berjudul "Cerita dari Rerumputan".  Film ini menceritakan mengenai seorang tokoh yang bernama Ki Slamet Gundono. Dia adalah seorang dalang yang berasal dari derah Tegal. Ki Slamet Gundono ini sangat unik dan berbeda dengan dalang yang ada, karena dia menggunakan media wayang yang terbuat dari suket atau rumput ketika menjadi dalang, sehingga wayang suket ini mulai dikenal di Indonesia bahkan di dunia.
Dalang yang memiliki bobot tubuh hampir 350 kg ini memiliki ciri khas unik ketika menjadi dalang. Dengan menggabungkan kemampuan bermain musik, menari dan teater maka ketika mendalang wayang suket, para penonton tidak merasa bosan karena terkadang ada tingkah – tingkah lucu yang dibuat Ki Slamet agar orang menjadi tertawa, seperti berguling – guling dilantai sambil memainkan wayang suketnya.
Dari cerita Ki Slamet tentang filosofi suket, kita dapat mengambil banyak pelajaran dari rumput tersebut. Suket merupakan suatu tumbuhan yang dapat tumbuh dimana saja, dapat tumbuh dipekarangan, di halaman rumah, di kebun, bahkan dapat tumbuh di pinggir jalan. Suket menjadi symbol semangat orang untuk hidup dan orang yang harus tumbuh seperti suket yang selalu di injak injak tetapi dia dapat tetap bertahan dan tetap tumbuh. Suket memberikan pelajaran bahwa hidup kita harus terus berjalan apapun yang akan terjadi nantinya harus dihadapi dengan tabah dan tawakal.
Ketika Ki Slamet mendalang, selain menceritakan tentang tokoh pewayangan dalam penampilannya , dia juga sering mendalang mengenai kehidupan manusia setiap harinya. Sepeti kehidupan tukang beca dll, karena menurutnya semua kehidupan yang setiap manusia alami mempunyai sesuatu hal yang dapat dipelajari. Saat ini Ki Slamet sudah mempunyai sebuah sanggar khusus untuk wayang suket, dan dia berusaha melestarikan wayang suket dengan mengajarkan kepada orang - orang yang akan menjadi penerusnya.

3.10.2013

Nikmatnya Surga Yang Tersembunyi




Saya akan memberikan informasi sebuah tempat yang menurut saya layak untuk didatangi di Bandung. Ini adalah sebuah tempat makan yang bernama “Bakmi Jawa Areng”. Letaknya di daerah Buah Batu, Jawa Barat. Mungkin bagi sebagian orang yang melihat sepintas, tidak akan tertarik untuk berhenti dan mencicipi makanan yang akan disajikan. Itu juga yang terjadi pada saya. Ketika itu karena desakan dari perut yang bergejolak maka saya terpaksa berhenti sejenak dan mencari tempat makan. Dan inilah tempat yang yang menjadi pilihan saya karena hanya satu – satunya tempat makan yang buka ketika itu. Mungkin waktu itu Tuhan ingin menunjukan kepada saya bahwa ada tempat makan yang menyediakan makanan dari surga.
Mungkin dari tempatnya biasa saja, tidak ada sesuatu yang unik. Hanya menggunakan sebuah meja kotak dan sebuah kursi plastik. Tetapi ada sesuatu hal yang menarik mata saya untuk terus memandangi Ibu penjualnya. Bukan memandangi wajah jawa Ibu penjualnya, tapi dari cara memasaknya yang membuat makanan yang disajikan berbeda dari yang lain. Makanan yang disajikan dimasak dengan menggunakan arang, tidak menggunakan gas atau minyak tanah. Mungkin dari situlah cita rasa masakan surga terlahir.
Ketika makanan diantarkan ke meja saya, saya tergiur melihatnya. Uap panas yang menyembul tercium nikmat sekali, dan porsinya yang banyak membuat saya langsung melihat daftar menu, alhamdullilah harganya terjangkau (maklum… anak kost). Dengar harga Rp. 13.000 saya dapat  merasakan salah satu makanan dari surga. Mungkin malaikat yang berada disebelah saya juga setuju, karena meraka juga ada pada saat itu. Selain itu makanan ini juga ditemani teman pendukungnya yaitu berupa sate dari telur puyuh dan juga ati ampela. Dan setelah hari itu, ketika saya pergi ke pusat kota pasti makannya ditempat itu. Jadi Don't judge a book by its cover, artinya jangan menilai tempat makan dari tempatnya beserta Ibu – ibu penjual berwajah jawanya, tapi liahat dari makanan surga yang disajikannya. Mungkin enak tidaknya makanan itu relatif untuk semua orang, tetapi selera makanan saya tidak buruk dan tidak pernah salah.


Si Gundul Pandai Bergaul



Saya akan bercerita mengenai teman saya yang bernama Ahmad Hari Kurniawan. Mengapa perlu diceritakan? Mungkin untuk sebagian orang yang tidak mengenal tokoh yang satu ini tidak menganggap apapun yang berhubungan dengan pria ini penting, tapi mungkin dari cerita saya kita dapat mendaptkan pelajaran dari pria yang satu ini.
Pria yang memiliki postur tubuh tidak terlalu tinggi ini memiliki sesuatu hal yang unik dan menarik. Dia tidak memiliki postur tubuh seperti idola remaja masa kini yaitu Agung Hercules, wajahnya juga tidak setampan artis sinetron masa kini seperti H. Sulam, dia juga sangat sederhada hanya mengendarai sebuah motor vespa bukan "naga" yang saat ini sedang menjadi trend. Tetapi  dia memiliki sesuatu hal yang mungkin orang lain jarang memilikinya, yaitu dia punya banyak teman. Mengapa banyak orang yang ingin berteman dengannya? Dia adalah orang yang memiliki selera humor yang tinggi, setiap orang yang berada didekatnya pasti dibuatnya tersenyum dengan tingkah lakunya dan juga celetukanya. Pria pengguna kaca mata ini mudah bergaul dengan siapa saja, bahkan dia akrab dengan orang yang tidak dikenalnya. Mungkin dia ahli dalam teknik senyum 112 dengan baik dan menerapkannya kepada siapa saja, 1 cm ke kiri, 1 cm ke kanan, dan ditahan selama 2 detik. Saking mudah bergaulnya seakan akan dia ini adalah seorang artis papan atas sekelas Tukul Arwana yang sedang berjalan diatas karpet merah dan melambaikan tangannya kearah teman – temannya sambil berkata “Hai bro….., Hai man…., Hai pak,…dll.”
Dengan didukung postur tubuh, mimik muka, penampilan yang lucu, apalagi dengan kepala yang hampir tak berambut dan dengan rasa humoris yang tinggi, dengan mudah orang – orang datang ingin berteman dengannya. Jadi kita dapat mengambil suatu pelajaran dari kisahnya, bahwa untuk pandai bergaul atau memiliki banyak teman, tidak perlu memiliki penampilan fisik yang luar biasa istimewa, atau pun punya harta melimpah, tapi hanya jadi seorang pribadi yang unik dan menarik dan memiliki karakter sendiri maka semua orang akan dating untuk berteman.

Tumbuh Dari Jeritan Aceh


Sekarang saya akan membahas salah satu film pendek lagi dari masterpiece Bapak Sayaiful Halim yang berjudul “Atjeh Lon Sayang”. Film pendek ini berkisah mengenai bagaimana situasi pasca bencana yang maha besar yang dialami Aceh pada tanggal 26 Desember 2004. Ketika itu negeri Serambi Mekah terseret arus tsunami yang maha dasyat yang memporak porandakan seluruh isi wilayah tersebut. Jerit tangis terdengar diseluruh daratan, gedung – gedung hancur dalam hitungan menit, ratusan ribu mayat tergeletak diberbagai tempat, dan semua tampak rata menjadi daratan. Seluruh penduduk Indonesia bahkan dunia tersentak dengan berita yang dialami negeri Aceh seakan mustahil terjadi. Dan peristiwa itu hanya menyisakan sebuah mesjid yang kokoh berdiri yang dikelilingi oleh daratan yang rata dengan tanah dan sampah-sampah hasil hempasan ombak maha dasyat.
Film ini lebih menceritakan bagaimana keadaan Negeri Aceh setelah peristiwa tersebut, bagaimana proses untuk membuat masyarakat bangkit dari keterpurukan dan yang penting bagaimana cara menyembuhkan trauma generasi muda untuk dapat membantu membangun Aceh yang baru dan dalam film ini diwakilkan oleh seorang anak bernama Munawar yang kehilangan orang tuanya pada peristiwa tersebut. Munawar ingin menyampaikan kesedihannya dengan cara menceritakan dengan runtut peristiwa yang terjadi pada saat itu yang merenggut nyawa orang tuanya. Munawar kini tinggal disebuah pesantren asuhan Ustadz Tengku Abdul Razak. Ustadz Tengku Abdul Razak juga adalah korban dari peristiwa yang telah terjadi. Dia adalah pengurus dari Dayah atau pesantren Daruz Zahiddin. Kini dia menampung seluruh anak – anak korban tsunami yang tidak memiliki siapa – siapa lagi dalam hidupnya. Dia mencoba untuk menghilangkan trauma anak anak yang tinggal di pesantrennya dan percaya bahwa Aceh akan bangkit secepatnya. Selain itu ada tokoh lain dalam film ini, yaitu Teuku Reza Indria. Dia merupakan seorang seniman seniman dan dia merupakam bagian dari kelompok "Bangkit Aceh". Dia dengan kelompoknya selalu memberikan dukungan untuk membangun kembali mental dan juga menyembuhkan trauma masyarakat Aceh agar Aceh dapat bangkit kembali seperti sebelumnya.
Dari film ini banyak sekali pelajaran yang kita ambil, yaitu kita harus bersabar dan tidak pernah berputus asa dengan musibah yang telah terjadi. Allah juga telah merencanakan jalan lain yang lebih baik untuk kita. Mungkin musibah tersebut merupakan teguran dari Sang Maha Pencipta agar kita selalu mengingat-Nya karena kita mungkin sempat menjauh dari-Nya. Selain itu kita juga harus saling peduli dan saling membantu kepada semua orang.
Dari segi teknis pembuatan filmnya, film ini lebih menekankan pada 3 tokoh utamanya, dan ingin menjelaskan secara terperinci kegiatan yang dilakukannya. Dengan diselingin oleh cuplikan kejadian pada saat tsunami melanda Aceh dan dengan ditambahkan lagu daerah Aceh itu menambah menarik film ini sehingga penonton yang menyaksikan secara tidak langsung dibawa untuk merasakan penderitaan yang dialami masyarakat Aceh. Jadi banyak sekali pelajaran dan juga hikmah yang dapat kita ambil dalam film ini.

3.03.2013

Selamanya Mutiara : Mimi Rasinah Maestro Tari Topeng



Saya akan membahas menganai salah satu masterpiece dari Bapak Syaiful Halim yaitu tentang film dokumenter  yang berjudul “Selamanya Mutiara (Forever A Pearl)”. Film yang disutradarai langsung oleh Bapak Syaiful Halim ini diangkat dari sebuah kisah seorang maestro tari topeng asal Indramayu, Jawa barat. Mimi Rasinah namanya. Dia adalah seorang wanita yang usianya sudah tidak muda lagi tetapi dia tetap berusaha untuk melestariakan kebudayaan tari topeng. Keahliannya tidak hanya dikenal di daerahnya atau pun di Indonesia saja, tetapi sudah dikenal di luar negeri seperti Prancis dan juga Belanda.
Bakat tari yang dimilikinya sudah terlihat sejak dia masih kecil, ketika umurnya masih 5 tahun dia sudah diajarkan tari oleh Ayahnya yang juga merupakan seorang seniman tari yang bernama Lastra, dan ketika umur 7 tahun Mimi Rasinah sudah bisa membantu menambah penghasilan orang tuanya dengan menari. Mimi Rasinah dibesarkan dalam ruang lingkup keluarga yang keras dan juga disiplin yang tinggi. Ayahnya pun menerapkan pola seperti itu untuk melatih Mimi Rasinah agar menjadi penari yang handal. Dia tidak segan memukul kaki Mimi rasinah jika melakukan kesalahan ketika menari agar Mimi Rasinah dapat menari dengan sempurna. Ketika Mimi Rasinah berusia 9 tahun, dia harus menjalani beberapa ritual tirakat agar dia bisa menguasai beberapa jenis tari topeng.

Berkat kerja kerasnya dan kedisiplinannya sekarang dia telah menjadi sorang maestro tari yang terkenal baik di dalam negeri juga diluar negeri, dan berkat menari sekarang dia dapat hidup berkecukupan berbeda dari yang dahulu. Walaupun begitu, dia tidak segan menerima panggilan untuk menari di tempat – tempat kecil seperti hajatan, dll. Tujuan utamanya tidak untuk mengumpulkan pundi – pundi rupiah, tetapi untuk melestarikan budaya tari topeng agar tidak hilang ditelan jaman. Selain itu, wanita paruh baya yang mahir memainkan alat musik gamelan ini juga mendirikan sebuah sanggar tari topeng dan dia sendiri yang melatih generasi muda yang akan menjadi penerus dirinya untuk melestarikan tari topeng. Dia juga berjanji bahwa dia tidak akan berhenti untuk menari sampai ajal menjemputnya diatas panggung dan itu patut dijadikan tauladan yang baik untuk kita semua.
Jika dilihat dari teknik pembuatan filmnya, pengambilan gambar yang dilakukan ingin menunjukan secara runtut bagaimana kegiatan yang dilakukan oleh Mimi Rasinah dan juga ingin memberikan pesan bagaimana perjuangan Mimi Rasinah untuk melestarikan budaya tari topeng tersebut. Selain itu juga film ini menjadi menjadi menarik untuk dilihat dengan didukung artistik yang menambah keindahan seperti adegan ketika Mimi Rasinah menari dalam  kegelapan dan hanya diterangi oleh cahaya lampu obor yang menyala disekelilingnya, selain itu juga film ini didukung dengan musik pengiring yang dapat menarik kita untuk masuk kedalam suasananya.

Film dokumenter yang diangkat dari kisah seorang maestro tari topeng Mimi Rasinah sangat inspiratif dan dapat kita jadikan pembelajaran yang berharga bagi kehidupan kita. Nilai yang bisa kita ambil yaitu kita harus bekerja keras untuk memperoleh sesuatu dan juga harus disiplin dalam melakukan prosesnya dan juga harus fokus terhadap apa yang menjadi tujuan kita. Selain itu juga kita harus dapat menjaga dan melestarikan budaya yang kita miliki jangan sampai budaya kita hilang ditelan jaman atau diambil/diakuai oleh bangsa lain. Dan yang paling penting yaitu kita harus selalu bersyukur dengan apa yang telah kita dapatkan.