Saya akan membahas menganai salah
satu masterpiece dari Bapak Syaiful Halim yaitu tentang film dokumenter yang berjudul “Selamanya Mutiara (Forever A
Pearl)”. Film yang disutradarai langsung oleh Bapak Syaiful Halim ini diangkat
dari sebuah kisah seorang maestro tari topeng asal Indramayu, Jawa barat. Mimi
Rasinah namanya. Dia adalah seorang wanita yang usianya sudah tidak muda lagi
tetapi dia tetap berusaha untuk melestariakan kebudayaan tari topeng. Keahliannya
tidak hanya dikenal di daerahnya atau pun di Indonesia saja, tetapi sudah
dikenal di luar negeri seperti Prancis dan juga Belanda.
Bakat tari yang dimilikinya sudah
terlihat sejak dia masih kecil, ketika umurnya masih 5 tahun dia sudah diajarkan
tari oleh Ayahnya yang juga merupakan seorang seniman tari yang bernama Lastra,
dan ketika umur 7 tahun Mimi Rasinah sudah bisa membantu menambah penghasilan
orang tuanya dengan menari. Mimi Rasinah dibesarkan dalam ruang lingkup
keluarga yang keras dan juga disiplin yang tinggi. Ayahnya pun menerapkan pola
seperti itu untuk melatih Mimi Rasinah agar menjadi penari yang handal. Dia
tidak segan memukul kaki Mimi rasinah jika melakukan kesalahan ketika menari
agar Mimi Rasinah dapat menari dengan sempurna. Ketika Mimi Rasinah berusia 9
tahun, dia harus menjalani beberapa ritual tirakat agar dia bisa menguasai
beberapa jenis tari topeng.
Berkat kerja kerasnya dan
kedisiplinannya sekarang dia telah menjadi sorang maestro tari yang terkenal
baik di dalam negeri juga diluar negeri, dan berkat menari sekarang dia dapat
hidup berkecukupan berbeda dari yang dahulu. Walaupun begitu, dia tidak segan
menerima panggilan untuk menari di tempat – tempat kecil seperti hajatan, dll.
Tujuan utamanya tidak untuk mengumpulkan pundi – pundi rupiah, tetapi untuk melestarikan
budaya tari topeng agar tidak hilang ditelan jaman. Selain itu, wanita paruh
baya yang mahir memainkan alat musik gamelan ini juga mendirikan sebuah sanggar
tari topeng dan dia sendiri yang melatih generasi muda yang akan menjadi
penerus dirinya untuk melestarikan tari topeng. Dia juga berjanji bahwa dia
tidak akan berhenti untuk menari sampai ajal menjemputnya diatas panggung dan
itu patut dijadikan tauladan yang baik untuk kita semua.
Jika dilihat dari teknik pembuatan
filmnya, pengambilan gambar yang dilakukan ingin menunjukan secara runtut
bagaimana kegiatan yang dilakukan oleh Mimi Rasinah dan juga ingin memberikan
pesan bagaimana perjuangan Mimi Rasinah untuk melestarikan budaya tari topeng
tersebut. Selain itu juga film ini menjadi menjadi menarik untuk dilihat dengan
didukung artistik yang menambah keindahan seperti adegan ketika Mimi Rasinah menari
dalam kegelapan dan hanya diterangi oleh
cahaya lampu obor yang menyala disekelilingnya, selain itu juga film ini didukung
dengan musik pengiring yang dapat menarik kita untuk masuk kedalam suasananya.
Film dokumenter yang diangkat dari
kisah seorang maestro tari topeng Mimi Rasinah sangat inspiratif dan dapat kita
jadikan pembelajaran yang berharga bagi kehidupan kita. Nilai yang bisa kita
ambil yaitu kita harus bekerja keras untuk memperoleh sesuatu dan juga harus
disiplin dalam melakukan prosesnya dan juga harus fokus terhadap apa yang
menjadi tujuan kita. Selain itu juga kita harus dapat menjaga dan melestarikan
budaya yang kita miliki jangan sampai budaya kita hilang ditelan jaman atau
diambil/diakuai oleh bangsa lain. Dan yang paling penting yaitu kita harus
selalu bersyukur dengan apa yang telah kita dapatkan.
0 comments:
Post a Comment