Pages

Nikmatnya Surga Yang Tersembunyi

Bakmi Jawa, makanan enak murah meriah yang jarang ditemui orang

test

test

Herawati, Sang Penari Jalanan

Kisah inspiratif dari seorang Herawati dalam menjalani kehidupannya

Korea Dan Budayanya

Gambaran ringkas mengenai Korea dan budayanya

Chocolate Blackpepper "Chibe"

Coklat dengan sensasi cita rasa berbeda

6.28.2013

SCTV Goes To Campus Institut Manajemen Telkom



Bandung(14/5), SCTV Goes To Campus hari ke-2 telah selesai diselenggarakan di kampus Institut Manajemen Telkom.  Acara yang diselenggarakan pada hari Selasa 14 Mei 2013 ini dihadiri oleh sejumlah orang orang penting diantaranya : Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, LC; Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar, Dr. Dudi Sudradjat Abdurahim, MT; Pimpinan Redaksi Pikiran Rakyat, Drs. Budhiana Kartawijaya; Pimpinan Redaksi SCTV, Nurjaman Mochtar; Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Ciamis, Anjar Asmara, S.Sos, SH; Dirut FOKUSjabar.com, Nandiya Pritagisty; Manager News Support Facilities, Merdi Sofwansyah; dan dihadiri pula oleh Ketua Yayasan Pendidikan Telkom (YPT), Ir. Johni Girsang, M.Sc dan Rektor IM Telkom, Dr. Ir. Husni Amani, MM., M.Sc
Acara yang berlangsung sejak jam 9 pagi ini, diawali dengan pengumuman 10 finalis lomba presenter dari 100 peserta lomba yang sudah diseleksi di hari sebelumnya. Dari ke-10 finalis ini harus penyampaian laporan secara langsung didepan kamera dengan topik yang berbeda setiap finalisnya, untuk ditentukan 3 besar sebagai pemenang oleh dewan juri yang diketuai Jeremi Teti.
Sebelum menentukan juara lomba presenter, acara ini juga diisi dengan workshop mengenai “Konvergensi Media Menuju Era Digital”, dengan pembicara Bapak Nurjaman selaku Ketua Jurnalis Liputan 6 dan Bapak Hadi Purnama, M.Si sebagai dosen IM Telkom. Dalam workshop tersebut, Bapak Nurjaman menyampaikan materi dan durasi harus disesuaikan. “Memanjangkan yang pendek dan memendekan yang panjang”
Selain itu beliau juga menyebutkan 3 tugas pokok seorang broadcaster, yaitu menyerdehanakan yang sulit, jangan biarkan penonton berpikir lebih dari satu kali, dan membuat hal yang tidak menarik menjadi menarik. Beliau berpendapat bahwa semua orang dapat menjadi seorang broadcaster, “content adalah kreativitas, siapa yang punya itu dan kreativ akan menjadi raja”
Sementara Baka Hadi Purnama menjelaskan bahwa kunci konvergensi system digital adalah seluruh bentuk informasi data diubah dari format analog menjadi format digital. Dari keseluruhan materi yang disampaikan, beliau menyimpulkan, “konvergensi media sebagai momentum dilihat dari peluangnya bagi masyarakat. Semua itu untuk mengantisipasi masaslah yang muncul dari konvergensi media”
Setelah workshop selesai, dilanjutkan dengan pengumuman juara “citizen journalism” yang diraih oleh Winda, Desy, Wilda sebagai juara 3,  Primayanti, Dena, Amanda sebagai juara 2, sementara kelompok Annisa Aulia Fathin sebagai juara 1.
Selain pengumanan lomba “citizen journalism”, Jeremi Teti juga mengumumkan pemenang lomba presenter yang diraih oleh, Novia Sari Purnama (IM Telkom) sebagai juara 3, Niken Putu Randani (President University) sebagai juara 2 dan Rizki Rahmadani (UIN Bandung) sebagai juara 1. Pengumuman tersebut disiarkan langsung oleh Liputan6 Siang.

6.22.2013

Saat Menebar Mimpi





Film ini merupakan film Bapak Syaiful Halim yang bertemakan politik. Secara garis besar film ini menceritakan mengenai pemilihan umum dan bagaimana perjalanan seseorang yang sangat berambisi dan bermimpi untuk menjadi seorang anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Jakarta pada pemilu 2004.  Bambang Warih Kosoema, itulah namanya. Dia merupkan mantan menteri Republik Indonesia dari partai Golkar , tetapi dia memutuskan untuk mundur dari partai tersebut. Akan tetapi, dia kembali mencoba memperjuangkan hak rakyat dengan maju mencalonkan diri sebagai Dewan Perwakilan Daerah pada pemilu 2004.

Dengan bermodalkan uang sekitar Rp. 300 juta, Bambang berusaha mengambil perhatian masyarakat terutama masyarakat kecil dengan terjun langsung menemui masyarakat dan pastinya dengan membawa sejuta janji – janji yang dia umbar kepada masyarakat tentunya agar dia terpilih pada pemilu 2004. Dia menggelar kampanye dimana – mana dengan terus mengumbar janji – janjinya, tidak aneh lagi pasti setiap orang yang ingin menang pemilu pasti memberikan janji – janji setelah nanti mereka terpilih. Bambang mengajukan diri  sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah dari jalur independen. Dia hanya menggunakan dana pribadi dan juga dari donator untuk berkampanye.
Dunia politik memang kejam, seorang Bambang Warih Kosoema yang merupakan mantan seorang menteri seharusnya dapat dengan mudah mendapatkan “kursi” di DPD karena namanya sudah dikenal masyarakat, namun pada kenyataannya Bambang gagal menjadi anggota DPD di Jakarta karena kalah saing dengan calon – calon politik lainnya yang sangat banyak pada saat itu. Menjadi anggota DPD seakan menjadi mimpi besar seorang Bambang Warih Kosoema. Dia terus saja berusaha untuk menyampaikan mimpi – mimpinya kepada rakyat yang dia temui, berharap dia akan terpilih. Pada kenyataannya banyak sekali masyarakat yang tidak percaya dan sudah bosan dengan janji – janji yang diberikan.

6.15.2013

Short Movie - Album




Selama kuliah ini, saya tergabung dalam sebuah club film di Bandung, yaitu "Cut Film". Dari club ini saya banyak mendapatkan pengalaman baru juga mengenai bagaimana cara membuat film pendek, mulai dari penentuan ide, peneulisan naskah, tahap produksi, hingga menjadi sebuah film yang layak untuk ditonton. Setiap periode tertentu juga, club ini mempunyai kegiatan rutin untuk memproduksi sebuah film pendek, yang dibuat dengan membagi anggota club menjadi beberapa kelompok untuk membuat sebuah film pendek. Nah, ini merupakan film pertama saya bersama dengan teman - teman saya selama tergabung dengan club "Cut Film" yang berjudul "Album". Film ini menceritakan pengalaman seseorang ketika dia berusia muda yang menyukai seorang wanita tetapi dia tidak berani untuk mengungkapkannya. Ending dari film ini tidak tertebak, dan berbeda dari pemikiran yang biasanya. Penasaran...? Silahkan tonton sendiri....

Liputan Feature - Herawati Sang Penari Jalanan

Banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil dari kehidupan seorang gadis cilik bernama Herawati, Dia adalah seorang penari jalanan. Setiap harinya dia bersama ayahnya selalu berusaha dengan keras mencari pundi - pundi rupiah dijalanan demi menghidupi kehidupannya. Ini merupakan liputan feature kisah inspiratif dari seorang Herawati penari jalanan yang berusaha mencari nafkah untuk menyambung hidupnya bersama ayahnya sambil tetap melestarikan budaya.

Liputan Sosbud - Kesenjangan Sosial di Bandung

Liputan yang ini merupakan hasil liputan saya bersama dengan teman sekelompok dan juga merupakan tugas dari salah satu mata kuliah dikampus yang mengharuskan untuk membuat libutan mengenai sosial budaya. Saya dan teman saya meliput mengenai kesenjangan sosial yang terjadi di Bandung. Bandung dikenal dengan kota fashion dan juga kuliner, banyak orang uang dengan mudah menghabiskan uangnya hanya untuk berbelanja atau untuk liburan, padahal disisi lain banyak pula yang dengan susah payah harus mengumpulkan uang demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Percaya atau tidak, inilah yang terjadi di Bandung saat ini. Berikut ini liputannya.

Liputan Hukrim - Curanmor Berhasil Ditangkap Polisi

Ini adalah pengalaman pertama saya dalam meliput sebuah berita langsung terjun ke lapangan. Liputan ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah di kampus, yang mengharuskan saya dan teman saya dalam satu kelomppok untuk meliput sebuah berita tentang hukum dan kriminal. Banyak kendala yang didapat ketika dilapangan untuk awal meliput, karena masih awal - awal jadi kami masih bingung harus kemana dulu dan harus menemui siapa dulu, dan kendala lainnya yaitu dalam mengurus surat ijinnya. Tapi akhirnya semua itu dapat diselesaikan dan kami mendapat pengalaman yang baru. Nah, berita Hukrim kami mengenai seorang pencuri motor di daerah Bojong Soang, Bandung yang berhasil ditangkap setelah melakukan aksinya. Dia merupakan seorang residivis mengenai kasus mengeroyokan kepada orang lain sebelumnya. Berikut ini hasil dari liputannya.

Korea dan Budayanya

Negara Korea merupakan salah satu negara yang memiliki budaya yang dikenal hingga keseluruh penjuru dunia. Selain terkenal dengan musik K-POP dan fashionnya yang saat ini menjadi trendsetter diberbagai negara di dunia, Korea juga memiliki berbagai macam kuliner yang banyak diminati. Selain itu, Korea juga memilki berbagai macam kebudayaan khas tradisional yang yang sangat menarik untuk kita ketahui. Berikut ini merupakan pembahasan ringkas mengenai negara Korea dan kebudayaannya .


Chocolate Blackpepper "Chibe"


Dulu, waktu pertama kali saya masuk kuliah, saya pernah mencoba membuat suatu produk untuk dijual bersama teman - teman saya, produk yang dibuat untuk dijual yaitu produk coklat dengan rasa lada hitam/blackpepper yang dibuat secara handmade. Dan kami memberi nama produk itu dengan nama "Chibe" yang diambil dari singkatan "chocolate blackpepper". Awalnya itu merupakan tugas dari suatu mata kuliah dikampus untuk membuat suatu produk yang dapat menarik perhatian masyarakat. Tapi, sewaktu saya dan kelompok saya mempresentasikan produk itu didepan kelas, ternyata mendapatkan respon yang baik. Dan beberapa teman saya menyarankan untuk melanjutkan pembuatan dari produk itu. Sya dan teman saya pun mencoba utntuk membuatnya kembali, tetapi karena dibuat dalam stock yang banyak maka kami merasa kewalahan, dan kami harus menjualnya dengan harga murah. Setelah produk kami terjual, kami menghitung keuntungannya ternyata sangat kecil bila dibandingkan dengan proses produksinya belum termasuk waktu dan tenaganya. Dan waktu itu tepat menjelang ujian semester, jadi kami memutuskan untuk berhenti sampai ujian semester selesai. Tapi, hingga saat ini kami blum memulai kembali membuat produk Chibe itu, tidak tau kenapa yang jelas karena memproduksi lagi membutuhkan waktu dan tenaga yang banyak. Padahal pada saat itu kami sempat membuat sebuah video dengan konsep "stop motion" sebgai media promosi produknya. 
Berikut ini merupakan video promosi yang sempat kami buat....


Review Film "Carnage"

Gambar
Sinopsis cerita yang dimuat dalam film Carnage sangatlah sederhana. Film yang berudarasi kurang lebih 50 menit ini cocok ditonton untuk para orang tua. Berlatar belakang di lokasi sebuah apartemen di kota New York, Amerika Serikat.
        Film “Carnage” berkisah tentang dua pasangan suami istri yang bertemu untuk berunding usai kedua putra mereka terlibat dalam perkelahian di sekolah. Sayangnya, pertemuan yang digelar untuk mengatasi masalah anak mereka itu justru berakhir dengan bencana. Kedua pasang suami-istri itu saling menyalahkan kemampuan pasangan lain dalam mendidik anak mereka. Tak hanya itu, pertikaian tersebut akhirnya justru memicu masalah dalam kehidupan rumah tangga mereka sendiri. Sebuah pertengkaran yang mengharuskan salah satu anak harus dibawa ke ruang gawat darurat dan kehilangan dua buah giginya.
Orangtua dari anak yang menjadi korban, Michael Longstreet (John C. Reilly) dan Penelope (Jodie Foster), merasa perlu untuk mengundang orang tua dari anak yang menjadi pelaku pemukulan, Alan Cowan (Christoph Waltz) dan Nancy (Kate Winslet) ke apartemen mereka dan membicarakan resolusi terbaik yang dapat diambil dalam menengahi pertengkaran kedua putra mereka. Layaknya orang dewasa, keempat karakter tersebut membicarakan masalah mereka dengan penuh perhatian terhadap anak-anak mereka, hingga akhirnya diskusi tersebut memanas dan kedua pasangan tersebut justru terlibat dalam adu argumen mengenai cara membesarkan anak, masalah pernikahan mereka dan perdamaian dunia.

Gambar

              Film yang ditampilkan oleh keempat aktor dan aktris brilian tersebut telah di setting secara detail oleh pengarahan yaitu Roman Polanski yang begitu jeli dalam mempertahankan ritmen penceritaan dan menjaga intensitasnya sehingga Carnage dapat tampil menarik walaupun hanya menampilkan empat karakter dan satu lokasi cerita.
               Yang menjadi pusat perhatian bukan pada anaknya yang bertengkar, karena itu hanya di awal saja. Tetapi yang sangat penting yaitu  peran orang tuanya. Dan memang penampilan kedua anak tersebut hanya ada di pembukaan film dan di akhir film saja.

Karakteristik pemain :

1. Jodie Foster bermain baik sekali dalam memerankan tokoh tersebut. Ekspresi wajah dan sorot mata serta mimik saat menangis sangat bagus sekali. Dalam hal meluapkan kemarahannya juga tampak meyakinkan seolah-olah sedang berada dalam kondisi yang sangat terpuruk.

2. John C Reilly juga bermain bagus sebagai seorang yang ingin mendamaikan. Sosok wajahnya pas sekali dengan karakter seorang ayah dari kelas sosial yang biasa saja serta pekerjaannya adalah berjualan alat-alat rumah tangga.

3. Kate Winslet tidak kalah bagusnya dalam berperan menjadi seorang broker dengan tampilan pakaian yang modis dan dandanan yang menunjukkan kelasnya. Sikap dan penampilannya palsu untuk menunjukkan status sosialnya.

4. Christoph Waltz juga bermain bagus sebagai seorang pengacara yang banyak berhubungan dengan kliennya melalui handphone. Tiada hari tanpa handphone. Bahkan saat makan pun dibarengi dengan ngobrol di handphone. Begitu handphonenya rusak maka langsung down kondisinya.

Latarbelakang peristiwa ini memang terjadi hanya disebuah apartement saja misalnya ruang tamu, lorong lift, kamar mandi. Sedangkan pemainnya hanya ada empat orang. Sehingga bisa membuat anda bosan dan menganggap film ini jelek. Menurut saya cerita inti film ini bisa menimalisir masalah yang ada. Pesan yg ingin disampaikan film ini cukup baik dan bagus, karena begitu penting. Kualitas aktor dan aktris juga tak perlu diragukan lagi yang sudah sering main di hollywod.

Pesan yang ingin disampaikan dalam film ini jangan hanya mengandalkan emosi saja dan jangan mengejek sesama manusia. Point yang ditekankan dalam film ini kita jangan pernah menyalahkan orang lain tapi lihat lah diri kita sendiri, apakah kita pantas menyalahkan orang lain, atau tidak. Benahi dulu sifat masing2 setiap individu agar menjadi sifat yang baik dan ramah. Selesai kan masalah dengan ketanangan hati. Karakteristik orang tua juga dalam film tersebut, walaupun sudah menjadi orangtua namun suatu saat bila sedang bertengkar maka akan terlihat sifat kekanak-kanakannya. Dan satu lagi, yang namanya anak-anak bila bertengkar hari ini maka esok harinya akan berteman lagi sebagimana mestinya. Hal tersebut ditampilkan pada akhir film. Beda dengan orang tua, apabila bertengkar ujung ujungnya pasti akan selalu bertengkar dan saling cekcok satu sama lain.

4.28.2013

Analisis Karakter Video Klip


Madonna
 
Madonna adalah seorang penyanyi asal Amerika Serikat yang sangat terkenal  di dunia musik internasioanal dan juga juga menjadi salah seorang yang berpengarung terhdap musik popular internasional sehingga dia juga di juluki dengan “Ratu Pop”. Dari zaman ke zaman Madonna merubah citranya, baik itu dalam segi musiknya dan juga penampilannya. Itu merupakan salah satu kunci sukses Madonna dengan menyesuaikan musik dan penampilannya sesuai dengan zamannya sehingga dia tidak ketinggalan zaman dan semakin bertambah para penggemarnya hingga saat ini. 
Dalam setiap video klip Madonna, dia ingin menunjukan kekuasaannya atau mendominasi terhadap orang lain, terutama kaum pria. Dapat dilihat pada salah satu video klip Madonna yang memperlihatkan adegan dimana Madonna sedang bernyanyi yang sedang dikelilingi oleh beberapa pria. Selain itu hampir semua dalam video klip Madonna ingin menunjukan unsur  sensualitas dari seorang Madonna, dengan menunjukan keseksiannya dan juga kecantikannya. Dapat dilihat dari video klipnya yaitu Madonna selau berpenampilan seksi dan selalu menjadi pusat perhatian para lelaki. Walaupun beberapa video klipnya sederhana tetapi tetap terlihat mewah dan elegan dan tidak terlalu berlebihan

Konsep Video Klip "Cakra Khan" Versi Sendiri
'
Cakra khan adalah seorang penyanyi pendatang baru di industry music Indonesia. Dengan memiliki karekter suara yang unik yaitu dengan suaranya yang berat dan serak maka dengan mudah dia menarik perhatian dari para penonton dan juga para penggemarnya. Dengan single lagu pertamanya yang berjudul “harus terpisah”, maka Cakra Khan mulai dikenal oleh orang lain. Tetapi menurut saya video klip dari single pertamanya itu masih kurang menarik perhatian dari masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, saya memiliki sebuah konsep video klip untuk single pertama Cakra Khan versi saya sendiri. Konsepnya, video klip yang saya buat akan berceritakan tidak jauh berbeda dengan isi dari lirik lagunya, tetapi lebih dikemas lagi menjadi lebih elegan dan berkelas. 
Cerita singkatnya, seorang pria yang mempunyai kekasih yang sudah sangat bosan dengan dirinya karena dia tidak memiliki pekerjaan yang pasti, tetapi dia hanya memiliki kemampuan menyanyi dengan suara yang merdu. Akhirnya kekasihnya pun meninggalkannya, tetapi pria tersebut berusaha keras untuk mendapatkan pekerjaan. Akhirnya dia bisa menjadi seorang penyanyi, bahkan menjadi sangat terkenal. Akhirnya dia bertemu mantan kekasihnya dan mantan kekasinya itu ingin kembali karena pria itu sudah menjadi sukses. Yang ingin saya tekankan yaitu adegan pada saat pria itu sudah menjadi penyanyi yang sangat terkenal dan penampilannya menjadi berubah, yaitu dengan membuat adegan pria itu sedang menyanyi disebuah panggung, dengan menggunakan jas berwarna hitam yang rapih dan dengan merubah gaya rambutnya menjadi sedikit klimis agar pria tersebut terlihat lebih elegan dan lebih seksi, dengan begitu akan menarik perhatian orang yang melihat video klipnya. Selain itu dia bernyanyi menggunakan sebuah stand mic dan hanya disoroti oleh sebuah lapu sorot sehingga hanya dia yang menjadi focus utamanya.  Dengan begitu video klipnya akan lebih terlihat elegan dan berkelas, dan akan lebih menampilkan efek maskulin dan seksi dari penampilan pria tersebut da dengan didukung dengan suara yang berat dan serak.

3.24.2013

Cerita Pendek : "Teamwork"



Dalam sebuah perusahaan ternama di Indonesia, terdapat seorang pria yang memiliki sebuah peranan penting dalam perusahaan tersebut atau seorang pimpinan perusahaan yang bernama Reno. Dia memiliki sifat yang angkuh, cerdas, perfeksionis, dan sombong. Dia sangat dibenci oleh semua bawahannya. Tidak ada bawahannya yang tidak dimarahi olehnya setiap hari. Masalah sepele dan sekecil apapun menjadi masalah besar. Dia ingin semuanya sempurna. Banyak bawahan yang dipecat olehnya karena hanya masalah kecil. Oleh karena itu, banyak sekali orang yang membencinya, bahkan ada juga yang ingin melampiaskan kemarahan mereka dengan membunuhnya.
Pada suatu hari, di perusahaan itu sedang menjalankan sebuah proyek besar, sehingga Reno harus menghabiskan waktunya hingga tengah malam untuk menyelesaikan dan memeriksa seluruh pekerjaan kantor dan saat itu kondisi kantor sangat sepi karena sudah larut malam. Malam itu tinggal dia dan salah satu stafnya yang bernama Rio yang masih berada dikantor.Terdengar dengan jelas suara jam yang berdetik. Jam sudah menunjukan pukul 1 malam. Akhirnya pekerjaan pun telah diselesaikan, dia memutuskan untuk segera berbegas pulang. Jasnya dia pakai dan bergegas keluar ruangan. Ketika itu suasana di kantor pada tengah malam sangat mencekam, dan sangat redup akan cahaya. Dia menghampiri meja Rio yang sedang lembur juga, tetapi ternyata mejanya sudah kosong dan sudah rapi, itu menandakan bahwa Rio sudah terlebih dahulu pulang. Dia kembali berjalan menuju ke luar gedung. Ketika dia melangkah berjalan menelusuri lorong, terdegar langkah lainnya yang seperti sedang mengikuti. Dia mempercepat langkahnya, dan terdengar langkah yang mengikuti pun turut mempercepat. Dia mulai gelisah, keringat bercucuran. Dia berhenti sejenak memperhatikan sekitarnya. Dia terkejut ternyata terdapat seseorang yang berada dihadapannya dari kejauhan yang terlihat seperti sedang mengeluarkan suatu benda dari dalam bajunya. Dia terkejut dan bergegas lari karena dia melihat bayangan sebuah pisau daging di tembok. Dia lari dan orang itu pun juga lari menghampirinya. Dia pun terjatuh, dan orang itu semakin dekat menghampiri. Semakin dekat dan semakin dekat lagi menghampiri, dan ternyata itu adalah Rio yang ternyata belum pulang dari kantor yang sedang membawa  sebuah pulpen dan sebuah amplop yang dipegang bersamaan yang terlihat dibayangan seperti sebuah pisau kotak untuk mencincang daging. Rio pun menolong dia dan meminta maaf karena mengagetkannya, dia hanya ingin menyampaikan sebuah pesan memo yang dititipkannya oleh sekretarisnya yang berisi pesan penting untuk atasannya dari rekan bisnisnya. Dia pun memaki bawahannya, Rio pun hanya bisa menundukan kepalanya. Akhirnya Rio pun segera meminta ijin untuk pulang terlebih dahulu. Akhirnya Reno pun melanjutkan langkahnya untuk pulang. Akan tetapi ternyata masih ada langkah kaki yang mengikutinya. Dia mengira bahwa itu adalah bawahannya yang tadi, dia pun mulai marah – marah kembali dan ternyata itu bukanlah bawahannya, Rio. Ada seseorang yang ingin membunuhnya dengan menggunkan pisau daging. Dia berlari dan orang itu terus mengejarnya, dan dia terjatuh lagi. Dia tidak bisa berbuat apapun. Ketika pisau itu akan ditebaskan orang yang ingin membunuhnya itu, tiba – tiba ada seseorang yang menendang orang itu, dan orang yang menendang itu adalah Rio yang tadi dia marahi. Rio mencoba menolong atasannya, dan pembunuh itu pun berhasil melarikan diri.
Berkat kejadian itu, dia sangat berterima kasih kepada Rio dan semenjak kejadian itu, dia sadar atas perlakuannya selama ini kepada para bawahannya. Dan saat itu dia berubah menjadi seseorang yang lebih ramah, dan tidak pernah memarahi bawahannya lagi. Sebenarnya orang yang ingin membunuh itu merupakan teman dari Rio, dan pembunuh itu adalah rekan kerja Rio sekaligus anak buah dari Reno sendiri.  Rio dan temannya berencana ingin membuatnya sadar, tidak bermaksud untuk membunuh sebenarnya. Dan semua ini hanyalah sebuah sekenario yang dibuat untuk merubah perilaku seseorang menjadi lebih baik lagi.

3.17.2013

Suket Yang Perkasa




Saya akan membahas mengenai masterpiece film pendek lainnya dari bapak Syaiful Halim yang kali ini berjudul "Cerita dari Rerumputan".  Film ini menceritakan mengenai seorang tokoh yang bernama Ki Slamet Gundono. Dia adalah seorang dalang yang berasal dari derah Tegal. Ki Slamet Gundono ini sangat unik dan berbeda dengan dalang yang ada, karena dia menggunakan media wayang yang terbuat dari suket atau rumput ketika menjadi dalang, sehingga wayang suket ini mulai dikenal di Indonesia bahkan di dunia.
Dalang yang memiliki bobot tubuh hampir 350 kg ini memiliki ciri khas unik ketika menjadi dalang. Dengan menggabungkan kemampuan bermain musik, menari dan teater maka ketika mendalang wayang suket, para penonton tidak merasa bosan karena terkadang ada tingkah – tingkah lucu yang dibuat Ki Slamet agar orang menjadi tertawa, seperti berguling – guling dilantai sambil memainkan wayang suketnya.
Dari cerita Ki Slamet tentang filosofi suket, kita dapat mengambil banyak pelajaran dari rumput tersebut. Suket merupakan suatu tumbuhan yang dapat tumbuh dimana saja, dapat tumbuh dipekarangan, di halaman rumah, di kebun, bahkan dapat tumbuh di pinggir jalan. Suket menjadi symbol semangat orang untuk hidup dan orang yang harus tumbuh seperti suket yang selalu di injak injak tetapi dia dapat tetap bertahan dan tetap tumbuh. Suket memberikan pelajaran bahwa hidup kita harus terus berjalan apapun yang akan terjadi nantinya harus dihadapi dengan tabah dan tawakal.
Ketika Ki Slamet mendalang, selain menceritakan tentang tokoh pewayangan dalam penampilannya , dia juga sering mendalang mengenai kehidupan manusia setiap harinya. Sepeti kehidupan tukang beca dll, karena menurutnya semua kehidupan yang setiap manusia alami mempunyai sesuatu hal yang dapat dipelajari. Saat ini Ki Slamet sudah mempunyai sebuah sanggar khusus untuk wayang suket, dan dia berusaha melestarikan wayang suket dengan mengajarkan kepada orang - orang yang akan menjadi penerusnya.

3.10.2013

Nikmatnya Surga Yang Tersembunyi




Saya akan memberikan informasi sebuah tempat yang menurut saya layak untuk didatangi di Bandung. Ini adalah sebuah tempat makan yang bernama “Bakmi Jawa Areng”. Letaknya di daerah Buah Batu, Jawa Barat. Mungkin bagi sebagian orang yang melihat sepintas, tidak akan tertarik untuk berhenti dan mencicipi makanan yang akan disajikan. Itu juga yang terjadi pada saya. Ketika itu karena desakan dari perut yang bergejolak maka saya terpaksa berhenti sejenak dan mencari tempat makan. Dan inilah tempat yang yang menjadi pilihan saya karena hanya satu – satunya tempat makan yang buka ketika itu. Mungkin waktu itu Tuhan ingin menunjukan kepada saya bahwa ada tempat makan yang menyediakan makanan dari surga.
Mungkin dari tempatnya biasa saja, tidak ada sesuatu yang unik. Hanya menggunakan sebuah meja kotak dan sebuah kursi plastik. Tetapi ada sesuatu hal yang menarik mata saya untuk terus memandangi Ibu penjualnya. Bukan memandangi wajah jawa Ibu penjualnya, tapi dari cara memasaknya yang membuat makanan yang disajikan berbeda dari yang lain. Makanan yang disajikan dimasak dengan menggunakan arang, tidak menggunakan gas atau minyak tanah. Mungkin dari situlah cita rasa masakan surga terlahir.
Ketika makanan diantarkan ke meja saya, saya tergiur melihatnya. Uap panas yang menyembul tercium nikmat sekali, dan porsinya yang banyak membuat saya langsung melihat daftar menu, alhamdullilah harganya terjangkau (maklum… anak kost). Dengar harga Rp. 13.000 saya dapat  merasakan salah satu makanan dari surga. Mungkin malaikat yang berada disebelah saya juga setuju, karena meraka juga ada pada saat itu. Selain itu makanan ini juga ditemani teman pendukungnya yaitu berupa sate dari telur puyuh dan juga ati ampela. Dan setelah hari itu, ketika saya pergi ke pusat kota pasti makannya ditempat itu. Jadi Don't judge a book by its cover, artinya jangan menilai tempat makan dari tempatnya beserta Ibu – ibu penjual berwajah jawanya, tapi liahat dari makanan surga yang disajikannya. Mungkin enak tidaknya makanan itu relatif untuk semua orang, tetapi selera makanan saya tidak buruk dan tidak pernah salah.


Si Gundul Pandai Bergaul



Saya akan bercerita mengenai teman saya yang bernama Ahmad Hari Kurniawan. Mengapa perlu diceritakan? Mungkin untuk sebagian orang yang tidak mengenal tokoh yang satu ini tidak menganggap apapun yang berhubungan dengan pria ini penting, tapi mungkin dari cerita saya kita dapat mendaptkan pelajaran dari pria yang satu ini.
Pria yang memiliki postur tubuh tidak terlalu tinggi ini memiliki sesuatu hal yang unik dan menarik. Dia tidak memiliki postur tubuh seperti idola remaja masa kini yaitu Agung Hercules, wajahnya juga tidak setampan artis sinetron masa kini seperti H. Sulam, dia juga sangat sederhada hanya mengendarai sebuah motor vespa bukan "naga" yang saat ini sedang menjadi trend. Tetapi  dia memiliki sesuatu hal yang mungkin orang lain jarang memilikinya, yaitu dia punya banyak teman. Mengapa banyak orang yang ingin berteman dengannya? Dia adalah orang yang memiliki selera humor yang tinggi, setiap orang yang berada didekatnya pasti dibuatnya tersenyum dengan tingkah lakunya dan juga celetukanya. Pria pengguna kaca mata ini mudah bergaul dengan siapa saja, bahkan dia akrab dengan orang yang tidak dikenalnya. Mungkin dia ahli dalam teknik senyum 112 dengan baik dan menerapkannya kepada siapa saja, 1 cm ke kiri, 1 cm ke kanan, dan ditahan selama 2 detik. Saking mudah bergaulnya seakan akan dia ini adalah seorang artis papan atas sekelas Tukul Arwana yang sedang berjalan diatas karpet merah dan melambaikan tangannya kearah teman – temannya sambil berkata “Hai bro….., Hai man…., Hai pak,…dll.”
Dengan didukung postur tubuh, mimik muka, penampilan yang lucu, apalagi dengan kepala yang hampir tak berambut dan dengan rasa humoris yang tinggi, dengan mudah orang – orang datang ingin berteman dengannya. Jadi kita dapat mengambil suatu pelajaran dari kisahnya, bahwa untuk pandai bergaul atau memiliki banyak teman, tidak perlu memiliki penampilan fisik yang luar biasa istimewa, atau pun punya harta melimpah, tapi hanya jadi seorang pribadi yang unik dan menarik dan memiliki karakter sendiri maka semua orang akan dating untuk berteman.

Tumbuh Dari Jeritan Aceh


Sekarang saya akan membahas salah satu film pendek lagi dari masterpiece Bapak Sayaiful Halim yang berjudul “Atjeh Lon Sayang”. Film pendek ini berkisah mengenai bagaimana situasi pasca bencana yang maha besar yang dialami Aceh pada tanggal 26 Desember 2004. Ketika itu negeri Serambi Mekah terseret arus tsunami yang maha dasyat yang memporak porandakan seluruh isi wilayah tersebut. Jerit tangis terdengar diseluruh daratan, gedung – gedung hancur dalam hitungan menit, ratusan ribu mayat tergeletak diberbagai tempat, dan semua tampak rata menjadi daratan. Seluruh penduduk Indonesia bahkan dunia tersentak dengan berita yang dialami negeri Aceh seakan mustahil terjadi. Dan peristiwa itu hanya menyisakan sebuah mesjid yang kokoh berdiri yang dikelilingi oleh daratan yang rata dengan tanah dan sampah-sampah hasil hempasan ombak maha dasyat.
Film ini lebih menceritakan bagaimana keadaan Negeri Aceh setelah peristiwa tersebut, bagaimana proses untuk membuat masyarakat bangkit dari keterpurukan dan yang penting bagaimana cara menyembuhkan trauma generasi muda untuk dapat membantu membangun Aceh yang baru dan dalam film ini diwakilkan oleh seorang anak bernama Munawar yang kehilangan orang tuanya pada peristiwa tersebut. Munawar ingin menyampaikan kesedihannya dengan cara menceritakan dengan runtut peristiwa yang terjadi pada saat itu yang merenggut nyawa orang tuanya. Munawar kini tinggal disebuah pesantren asuhan Ustadz Tengku Abdul Razak. Ustadz Tengku Abdul Razak juga adalah korban dari peristiwa yang telah terjadi. Dia adalah pengurus dari Dayah atau pesantren Daruz Zahiddin. Kini dia menampung seluruh anak – anak korban tsunami yang tidak memiliki siapa – siapa lagi dalam hidupnya. Dia mencoba untuk menghilangkan trauma anak anak yang tinggal di pesantrennya dan percaya bahwa Aceh akan bangkit secepatnya. Selain itu ada tokoh lain dalam film ini, yaitu Teuku Reza Indria. Dia merupakan seorang seniman seniman dan dia merupakam bagian dari kelompok "Bangkit Aceh". Dia dengan kelompoknya selalu memberikan dukungan untuk membangun kembali mental dan juga menyembuhkan trauma masyarakat Aceh agar Aceh dapat bangkit kembali seperti sebelumnya.
Dari film ini banyak sekali pelajaran yang kita ambil, yaitu kita harus bersabar dan tidak pernah berputus asa dengan musibah yang telah terjadi. Allah juga telah merencanakan jalan lain yang lebih baik untuk kita. Mungkin musibah tersebut merupakan teguran dari Sang Maha Pencipta agar kita selalu mengingat-Nya karena kita mungkin sempat menjauh dari-Nya. Selain itu kita juga harus saling peduli dan saling membantu kepada semua orang.
Dari segi teknis pembuatan filmnya, film ini lebih menekankan pada 3 tokoh utamanya, dan ingin menjelaskan secara terperinci kegiatan yang dilakukannya. Dengan diselingin oleh cuplikan kejadian pada saat tsunami melanda Aceh dan dengan ditambahkan lagu daerah Aceh itu menambah menarik film ini sehingga penonton yang menyaksikan secara tidak langsung dibawa untuk merasakan penderitaan yang dialami masyarakat Aceh. Jadi banyak sekali pelajaran dan juga hikmah yang dapat kita ambil dalam film ini.

3.03.2013

Selamanya Mutiara : Mimi Rasinah Maestro Tari Topeng



Saya akan membahas menganai salah satu masterpiece dari Bapak Syaiful Halim yaitu tentang film dokumenter  yang berjudul “Selamanya Mutiara (Forever A Pearl)”. Film yang disutradarai langsung oleh Bapak Syaiful Halim ini diangkat dari sebuah kisah seorang maestro tari topeng asal Indramayu, Jawa barat. Mimi Rasinah namanya. Dia adalah seorang wanita yang usianya sudah tidak muda lagi tetapi dia tetap berusaha untuk melestariakan kebudayaan tari topeng. Keahliannya tidak hanya dikenal di daerahnya atau pun di Indonesia saja, tetapi sudah dikenal di luar negeri seperti Prancis dan juga Belanda.
Bakat tari yang dimilikinya sudah terlihat sejak dia masih kecil, ketika umurnya masih 5 tahun dia sudah diajarkan tari oleh Ayahnya yang juga merupakan seorang seniman tari yang bernama Lastra, dan ketika umur 7 tahun Mimi Rasinah sudah bisa membantu menambah penghasilan orang tuanya dengan menari. Mimi Rasinah dibesarkan dalam ruang lingkup keluarga yang keras dan juga disiplin yang tinggi. Ayahnya pun menerapkan pola seperti itu untuk melatih Mimi Rasinah agar menjadi penari yang handal. Dia tidak segan memukul kaki Mimi rasinah jika melakukan kesalahan ketika menari agar Mimi Rasinah dapat menari dengan sempurna. Ketika Mimi Rasinah berusia 9 tahun, dia harus menjalani beberapa ritual tirakat agar dia bisa menguasai beberapa jenis tari topeng.

Berkat kerja kerasnya dan kedisiplinannya sekarang dia telah menjadi sorang maestro tari yang terkenal baik di dalam negeri juga diluar negeri, dan berkat menari sekarang dia dapat hidup berkecukupan berbeda dari yang dahulu. Walaupun begitu, dia tidak segan menerima panggilan untuk menari di tempat – tempat kecil seperti hajatan, dll. Tujuan utamanya tidak untuk mengumpulkan pundi – pundi rupiah, tetapi untuk melestarikan budaya tari topeng agar tidak hilang ditelan jaman. Selain itu, wanita paruh baya yang mahir memainkan alat musik gamelan ini juga mendirikan sebuah sanggar tari topeng dan dia sendiri yang melatih generasi muda yang akan menjadi penerus dirinya untuk melestarikan tari topeng. Dia juga berjanji bahwa dia tidak akan berhenti untuk menari sampai ajal menjemputnya diatas panggung dan itu patut dijadikan tauladan yang baik untuk kita semua.
Jika dilihat dari teknik pembuatan filmnya, pengambilan gambar yang dilakukan ingin menunjukan secara runtut bagaimana kegiatan yang dilakukan oleh Mimi Rasinah dan juga ingin memberikan pesan bagaimana perjuangan Mimi Rasinah untuk melestarikan budaya tari topeng tersebut. Selain itu juga film ini menjadi menjadi menarik untuk dilihat dengan didukung artistik yang menambah keindahan seperti adegan ketika Mimi Rasinah menari dalam  kegelapan dan hanya diterangi oleh cahaya lampu obor yang menyala disekelilingnya, selain itu juga film ini didukung dengan musik pengiring yang dapat menarik kita untuk masuk kedalam suasananya.

Film dokumenter yang diangkat dari kisah seorang maestro tari topeng Mimi Rasinah sangat inspiratif dan dapat kita jadikan pembelajaran yang berharga bagi kehidupan kita. Nilai yang bisa kita ambil yaitu kita harus bekerja keras untuk memperoleh sesuatu dan juga harus disiplin dalam melakukan prosesnya dan juga harus fokus terhadap apa yang menjadi tujuan kita. Selain itu juga kita harus dapat menjaga dan melestarikan budaya yang kita miliki jangan sampai budaya kita hilang ditelan jaman atau diambil/diakuai oleh bangsa lain. Dan yang paling penting yaitu kita harus selalu bersyukur dengan apa yang telah kita dapatkan.
 





2.23.2013

Pengalaman Unik di Sekolah Dasar


Nama saya Ryan Shindu Pradana, biasanya teman – teman saya memanggil dengan nama Ryan atau Shindu, tapi lebih banyak yang memanggil dengan nama Ryan, nama Shindu biasanya dipakai ketika ada teman saya yang memiliki nama yang sama, jadi untuk membedakan yang mana orangnya saya selalu mengalah dengan menggunakan nama Shindu, dan itu terjadi ketika saya di sekolah Menengah Atas (SMA).  Saya memiliki sebuah pengalaman yang cukup unik yang dialami ketika saya menjalani proses pendidikan di Sekolah Dasar. Sebelumnya, saya akan menceritakan mengenai pekerjaan orang tua saya karena ini sangat berhubungan dengan apa yang akan saya ceritakan. Ayah saya bekerja di sebuah perusahaan perkebunan BUMN, dan ibu saya hanya senagai ibu rumah tangga. Karena pekerjaan Ayah saya tersebut, sehingga dia selau bekerja tidak menetap di satu tempat dan selalu berpindah dari satu tempat ke tampat lainnya. Dan itu berdampak kepada anak-anaknya, sebagai anak yang berbakti kepada orang tua maka saya harus mengikuti kepada ayah saya ditempatkan untuk bekerja.  
Waktu saya di sekolah dasar, nama saya tercatat di empat sekolah dasar yang berbeda, itu karena Ayah saya selalu berpindah tempat bekerja dan saya selalu mengukutinya. Waktu saya duduk di kelas 1 di sebuah sekolah dasar di daerah Ciemas Jawa Barat, saya hanya bertahan satau tahun di daerah tersebut, selanjutnya Ayah saya berpindah tempat bekerja lagi di daerah Pasir Badak, Pelabuhan Ratu jawa barat. Mau tidak mau, suka tidak suka saya juga harus mengikuti kemanapun Ayah saya pergi, padalah untuk saya beradaptasi dengan lingkungan dan juga untuk mendapatkan teman tidak mudah. Saya mencoba untuk beradapatasi kembali dengan lingkungan baru dan mulai berhasil menyesuaikan diri dan berhasil juga memiliki banyak teman, dan waktu itu saya ditunjuk menjadi perwakilan dari sekolah untuk mengikuti suatu perlombaan tingkat kabupaten, tapi sayangnya itu semua gagal karena lagi – lagi ayah saya dipindah tugaskan dan saya juga harus merelakan kesempatan dan rencana yang sudah dibentuk tidak bisa dilaksanakan. Ketika saya duduk di kelas 3 sekolah dasar di daerah Karang Tengah Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, saya hanya bertahan selama 2 bulan karena Ayah saya dipindah tugaskan kembali ke daerah Subang, Jawa Barat. Pada saat itu merupakan masa sekolah tersingkat yang pernah saya alami selama sekolah dasar. Selanjutnya saya pindah sekolah lagi ke daerah Subang, dan saya mencoba untuk beradapatasi dengan lingkungan baru lagi dan berusaha mencari teman dari awal lagi. Akhirnya saya sedikit beruntung ditempat ini, Ayah saya tidak dipindahkan tempat kerja sampai saya lulus sekolah dasar. Pada masa itu merupakan pengalaman unik yang pernah saya dapatkan, dan sampai saat ini saya hampir lupa siapa saja teman teman saya waktu saya SD, mungkin hanya beberapa orang saja yang masih saya ingat karena banyaknya orang yang pernah saya kenal ketika saya SD.  Sampai sekrang juga saya masih bingung karena teman teman SMA saya selalu mengikuti reuni SD mereka, tapi saya harus mengikuti reuni SD yang mana ? dan ketika saya SMA pun pernah bertemu kembali dengan teman SD saya, tapi mereka tidak percaya bahwa saya teman SD mereka karena saya hanya terdaftar di sekolah tersebut selama 2 bulan.